Stablecoin: Modern Bank atau Warisan Abad ke-19?

Kegagalan TerraUSD

Saya menyaksikan TerraUSD mati secara real-time—terlalu banyak leverage, cadangan tidak transparan, anchor goyah. Tak ada ajaib blockchain. Hanya ketidaksesuaian matang dalam smart contract. Saat peg Luna putus, para penarik tidak panik—they merationalisasi penarikan, persis seperti tahun 1873. Ini bukan kegagalan crypto. Ini kegagalan perbankan dengan file .json.

Perbankan Sempit Terlahir Kembali

Genius Act? Sebuah sandiwara yang berpura-pura sebagai regulasi. Kongres menjanjikan ‘full collateralization’—tapi hanya jika Anda berlisensi oleh Fed dan memiliki U.S. Treasuries. Stablecoin non-dolar? Arbitrase regulasi dengan API endpoint dan bot Telegram yang membisikkan mitos likuiditas ke sistem global.

Kepercayaan Bukan Kode

Blockchain tidak dimaksudkan menggantikan bank—tapi untuk mengeksposnya. Cadangan Tether? Kurang dari 3% diaudit di-chain. Sisanya? Entitas shell offshore yang memegang U.S. dollar IOUs terselubung dalam biaya gas Ethereum.

Collateralisasi Sejati

Stabilitas sejati bukan datang dari algoritma atau dompet multisig—itu datang dari surat utang AS yang disimpan di neraca Fed, diaudit bulanan oleh auditor independen yang belum dibayar sejak 2008.

Kelemahan Fatal DeFi

Kami menyebutnya inovasi karena tampak baru. Tapi ketika suku bunga meledak dan kepercayaan runtuh? Ia berperilaku persis seperti Silly Bank tahun ‘31—atau lebih awal: bank sempit yang menerima deposit tapi tak memberi apa pun.