Korea: Emas Digital

by:BlockchainNomad3 minggu yang lalu
1.1K
Korea: Emas Digital

Fenomena Kimchi Premium: Pasar yang Menolak Logika Global

Saya pernah melihat anomali harga sebelumnya—tapi tak ada yang seperti ‘Kimchi Premium’ di Korea. Pada 2024, Bitcoin diperdagangkan hingga 10% lebih tinggi di bursa lokal dibandingkan pasar global. Ini bukan arbitrase—ini psikologi budaya yang terukir dalam pasar.

Ketika mendengar ‘premium’, jangan pikirkan kelangkaan pasokan. Pikirkan identitas nasional. Ini bukan sekadar investor mengejar keuntungan—ini masyarakat yang tertekan mencari jalan keluar dari properti stagnan, pasar saham gagal, dan kecemasan warisan generasi.

Ya, saya gunakan kata ‘jalan keluar’ secara serius. Bagi jutaan warga Korea Selatan, kripto bukan sekadar keuangan—ini harapan dengan kode.

Mengapa Korea? Bukan Jepang (Petunjuk: Bukan Hanya Budaya)

Saya akan jujur: Jepang punya infrastruktur lebih baik, lembaga kuat, bahkan dana lebih dalam. Lalu mengapa Korea bersinar sementara Tokyo tetap… waspada?

Jawabannya terletak pada ketidakpercayaan. Penabung Jepang masih percaya yen sebagai pelindung aman—meski nilainya turun drastis. Investor Korea? Mereka tidak percaya mata uang mereka bisa melindungi dari inflasi atau devaluasi.

Lalu ada perilaku mencari imbal hasil. Dengan suku bunga tetap di sekitar 3,5%, menyimpan uang berarti kehilangan nilai cepat—terutama saat harga kopi naik 15% dari tahun lalu.

Maka mereka beralih: ke aset volatil yang menjanjikan performa lebih baik—atau setidaknya ilusi kendali.

Dan berbeda dengan filosofi ‘gerakan lambat’ Jepang (ikigai?), Korea hidup dalam urgensi: ‘빨리빨리’ — ‘cepat cepat’. Kalau Anda akan bertaruh masa depan Anda pada sesuatu, pilih yang bergerak sekarang juga.

Orang di Balik Angka: Bangsa dalam Dompet

Anda membaca tentang 25 juta pengguna kripto—setengah populasi—but here’s what most miss:

  • Generasi muda: 18,6% di bawah usia 20; mereka tidak hanya belajar—mereka trading harian.
  • Kelompok tua: Di atas usia 60? Masih memegang posisi BTC besar sebagai penyangga pensiun.
  • Kesenjangan gender menipis: Wanita paruh baya kini mewakili aliran modal signifikan—not for status but for asset preservation.

Ini pasar berlapis ganda: generasi muda memicu volume dan FOMO; investor tua memberi stabilitas dengan dana tebal.

Yang lebih mengejutkan? Fakta bahwa lebih dari separuh pedagang aktif menggunakan exchange terpusat (CEX) meski tren global menuju DeFi menunjukkan betapa pentingnya kejelasan regulasi—even if it comes with centralization headaches.

Pemain Besar & Langkah Cerdas: Ketika Raksasa Bermain Blockchain

Kakao tidak hanya meluncurkan UPbit—mereka membangun ekosistem di sekitarnya:

  • UPbit → alat ramah DEX via Kaia Layer-1
  • Integrasi Kakao Pay → onramp fiat mulus
  • Kerja sama dengan LINE → basis pengguna lintas batas The model? Pendekatan ekosistem-first—and we’ve seen versions fail elsewhere (looking at you, China).

tapi Samsung? Lebih cerdas lagi:

  • Ponsel Galaxy dilengkapi dompet bawaan
  • Perangkat ASIC mining diproduksi sendiri The irony? Divisi semikonduktor mereka berkembang pesat selama bull run Bitcoin—membuktikan bahwa kadang laba mengalir melalui silikon… bukan saham.

even SK Group is betting big through SK Square and investments in Korbit—because if you can’t beat ‘em… join ‘em (and own part of ‘em).

Perubahan Kebijakan Nyata — Dan Bahaya bagi Platform Asing

current president Lee Jae-myung isn’t just talking about crypto—he’s building its future: a new tiered licensing system, an official push for won-backed stablecoins, an ETF roadmap already under negotiation, a tax delay until 2027 (yes, really), draft regulations for STO projects—and even carbon-neutral mining incentives! The level of policy execution beats Singapore’s recent crackdown by miles. The message is clear: innovation must be guided, not choked off. The result? Policies favoring compliant platforms like UPbit while foreign VASPs face tighter scrutiny—from both regulation and public distrust after past outages during political turmoil (remember December 2024?). you can still trade overseas—but only if you’re ready for restrictions and app bans.

BlockchainNomad

Suka83.81K Penggemar4.21K

Komentar populer (1)

MerleNoir
MerleNoirMerleNoir
1 minggu yang lalu

Kimchi Premium ? Plus que du profit

En Corée, le Bitcoin ne monte pas juste à cause de la demande — il s’envole parce que c’est un symbole. Un exutoire national contre l’immobilier mort et les taux qui fondent comme une crêpe au soleil.

Pourquoi pas le Japon ?

Tokyo reste calme comme un moine zen. La Corée ? Trop pressée : « 빨리빨리 » — « vite vite ». Si vous pariez sur l’avenir, autant que ça bouge maintenant !

Les vieux et les jeunes en mode wallet

Les ados font des trades comme des paris sportifs ; les retraités gardent du BTC comme leur pension. Même les femmes d’âge mûr investissent pour sauver leurs économies… pas pour briller.

Vous avez vu les chiffres ? 25 millions de wallets dans un pays de 50 millions ! C’est plus qu’un marché — c’est une culture.

Et oui : le gouvernement veut réguler… mais en douceur. Pas de crackdown ici — juste un plan clair et des incitations vertes pour le mining.

Alors qu’en pensez-vous ? Vous voudriez jouer au Kimchi Premium… ou rester bien sagement à Paris avec votre café à 15% de plus ? 🍷💻

Commentaires : on débat là-bas ou ici ?

164
33
0